Minggu, 20 Maret 2011

PROFIL KH ABD AKRIM JAMAK



A.    Riwayat Hidup.


Kh. Abd. Karim Jamak merupakan seorang da’i dan juga pemikir Islam moderat di Kerinci. Beliau terkenal dengan sikap keterbukaannya dalam memaparkan Islam sebagai agama yang mesti dianut oleh semua manusia yang hidup dibumi Allah ini. Tanpa membedakan warna kulit, suku dan bangsa.

Beliau dilahirkan di desa Tanjung Rawang, kecamatan Hamparan Rawang, kabupaten Kerinci pada tahun 1906 M bertepatan  12 Rabiul Awal 1326 H. dari pasangan kedua orang tuanya Tengku Muhammad Jum’at (ayah) dan Hj. Sa’minah binti Muhammad. Beliau adalah anak yang pertama dari delapan bersaudara. Dan beliau di didik dalam sebuah keluarga yang taat beragama dengan ilmu fardhu ‘ain dan adab-adab Islam, sebelum beliau mendapat pendidikan di sekolah. Beliau banyak menimba ilmu dari kedua orang tuanya, terutama ilmu-ilmu agama, seperti ilmu fiqh, ilmu tauhid, dan tasawuf serta ibadah. Selain dari ayah dan ibu, beliau turut pula diasuh oleh Kh. Muhammad Thaib yang juga datuknya, serta Kh. Kari Ahmad ( paman ibunya ), beliau juga pernah dibimbing oleh  Syekh Muhammad Khatib Kadhi, Hakim Kabupaten Kerinci yang merupakan kakek beliau sendiri.( 1994: 1 )

Dalam “ Ikhtisar tentang Buya Kh. Abd. Karim Jamak “ diketahui bahwa beliau juga dapat dikatakan seorang ulama otodidag, dengan berbekal pendidikan yang diberikan oleh kedua orang tua dan dibantu oleh kedua orang datuk dan kakeknya, telah meninggalkan bekas yang mendalam dalam jiwa dan pemikirannya untuk hidup sebagai seorang pejuang yang gigih dan mantap. Kecerdasan dan bakat kepemimpinananya dapat disaksikan sejak usianya masih belasan tahun ( 1994:3 ).

 Rialitanya pada usia 15 tahun beliau telah diberi kepercayaan untuk menyumbangkan ilmu beliau pada masyarakat, sebagai tenaga pengajar pada mushalla-mushalla dengan pelajaran akidah dan tadarus al-Quran. Keuletan, dan kegigihan yang beliau miliki pada usia yang ke 20 tahun oleh pemuka-pemuka adat dan empat jenis dipercayakan memangku jabatan selaku pemangku adat dengan gelar “Timah Daharo Tonggak Negeri Tiang Agama”. Gelar ini beliau sandang sampai akhir hayat beliau. ( 1994:1 ).

Kriatifitas dan kesungguhan dalam mendidik dan membimbing anak asuhannya, harapan dan cita-cita beliau untuk menjadikan Jam’iyyatul Islamiyah dikenal dan bahkan menjadi ikutan banyak orang tercapai. Paling tidak semasa hidup beliau cabangnya di luar negara sudah beliau dirikan, seperti, Singapura, Kuala Lumpur, Berunai Darussalam, Thailand, Madinah, Jeddah, Bosnia, Kanada, Amerika Serikat, Australia dan Jerman.

Karena itulah ketika beliau wafat(meninggal) dunia pada tanggal 28 April 1996 M, membuat pengikutnya gempar dan tidak percaya bahwa tuan gurunya telah meninggal dunia. Sehingga disaat upacara pemakaman jenazah beliau ribuan pengikutnya, dari berbagai penjuru tanah air dan luar negeri berkumpul di mesjid beliau. Pengikutnya mengiringi pemergian beliau dengan perarakan yang besar-besaran, suatuhal yang belum pernah terjadi di kabupaten Kerinci, bila seorang ulama yang meninggal dunia diiringi oleh sekian banyak jamaahnya.




B.     Pendidikan dan Pekerjaan.


Dalam memperdalam ilmu keislaman dan pengetahuan ternyata memang pendidikan formal adalah sarana dan media yang lebih tepat dan sesuai, selain pasilitas yang mencukupi ditambah pula pendidik atau guru yang memeiliki disiplin ilmu yang berbeda pula. Tetapi lainhalnya dengan pendidikan yang dimiliki oleh seorang ulama yang terkemuka dan terkenal ini, beliau hanya memperoleh pendidikan dari kedua orang tuanya dan juga datuk dan pamannya. Karena beliau lahir dalam keluarga yang memang berbasiskan Islam, maka tidak sulit bagi beliau untuk menekuni ilmu-ilmu yang ada dalam barisan keluarga sendiri. Dan bahkan menurut beliau sendiri belajar pada dasarnya terletak pada kemauan dan keyakinan, sehingga dengan kemauan orang tidak terhalang oleh segala bentuk hambatan, demikian pula dengan keyakinan, jika menuntut ilmu tanpa dibaringi dengan keyakinan maka ilmu tersebut tidak dapat menuntun dan membimbing seseorang ke jalan yang benar. Dalam mendidik orang lainpun beliau senantiasa berfokus pada hadis nabi Muhammad SAW. Karena nabi sendiri menganjurkan agar umatnya senantiasa belajar, bahkan sampai menjelang mati, tanpa terkecuali laki-laki maupun perempuan.

Sebagai anak pertama beliau juga dibebani tanggung jawab untuk membantu kedua orang tua beliau. Karena adik-adik beliau ada yang sekolah bahkan ada yang Pesantren. Dengan kebijaksanaan, beliau mencoba hidup sebagai nelayan, memasang jaring ( pukat ), memasang lukah, menjala yang dapat menghasilkan, walaupun pekerjaan ini dapat dikatakan berat, namun beliau tetap yakin kepada Allah SWT agar diberkati. Pekerjaan ini beliau tekuni bertahun lamanya, ternyata kesibukan dalam membantu kedua orang tua beliau dalam mencari nafkah, beliau masih saja dapat menyita waktu untuk tetap mendekatkan diri kepada Allah SWT sehingga beliau mendirikan sebuah surau tempat untuk beribadah, shalat, zikir dan sebagainya di pinggir sungai Tanjung Rawang, kemudian karena ada segelintir masyarakat yang tidak senang, beliaupun memindahkan tempat ibadahnya di Muaro Air desa Kumun.( Ali Zuriyat : 01-04- 2004 )

Kemudian tanggung jawab beliau sebagai warga negarapun tidak dilepaskan begitu saja, hal ini dibuktikan sewaktu agresi Belanda kedua terhadap negara Republik Indonesia. Maka dari tanggal  25 April sampai dengan 27 Desember 1949 ikut berjuang dengan kompi pertempuran Kerinci, pimpinan Letnan Dua Muradi, dengan tugas selaku penasehat aktif pada kompi tersebut.( 1994 : 1 )

Semenjak tahun 1949, beliau mulai dikunjungi dan didatangi oleh orang-orang yang ingin mempelajari ajaran agama Islam. Para pengunjung dari hari ke hari bertambah banyak, bukan saja dari daerah kabupaten Kerinci bahkan datangnya dari daerah Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Barat ( Tolihu Ambon ), kemudian para pengunjung terdiri dari para ulama, sarjana, ABRI dan rakyat sipil. Pada tahun 1955 atas kehendak orang banyak yang dipelopori oleh Alamsyah (alm) dan Haji Adnan Arif (alm) memberi nama kelompok pengajian “Urwatul Wusqa” yang diketuai oleh Alamsyah. Kemudian ditunjuk dan dilantik para gurunya, yang terdiri dari: H. Adnan Arif, H. Ahmad, Ustaz M. Nur, Ustaz A. Walid, Ustaz Khatib Arifin dan Kh. Abd. Karim Jamak.( 1999 : 1 ). Melalui karir sebagai pengajar dan tuan guru dalam kelompok Urwatul Wusqa, nama Kh. Abd. Karim Jamak mulai mencuat dan tersohor. Murid-murid beliau kian bertambah, dan datang dari berbagai desa dan daerah. Apa yang beliau ajarkan kepada muridnya cukup berkesan serta mudah dipahami.

Melihat prestasi mengajar Kh. Abd. Karim Jamak dan penghargaan dari murid-muridnya, membuat kesalah pahaman ( kecemburuan ) internal antara beliau dengan teman-teman yang lain, bukan hanya pada pendidikan dan pengajaran dalam kelompok tersebut, bahkan kepengurusan Urwatul Wusqa pun turut pecah. Sebagaimana pengakuan beliau :“Akhir tahun 1961 merupakan titik awal perpecahan ditingkat pemuka organisasi Urwatul Wusqa, dengan tujuan untuk menyingkirkan beliau dari kelompok tersebut. Pada akhir perpecahan pengurus organisasi mengajukan permohonan kepada pemerintah supaya organisasi Urwatul Wusqa dibubarkan. Oleh pemerintah bersama dengan Pangdam IV Sriwijaya membubarkan  organisasi Urwatul Wusqa dengan surat nomor : 031/1963 tanggal 19 April 1963.”( 1994 : 2 ).

Dengan tersingkirnya beliau, maka beliau bergabung dengan PSII Cabang Kerinci pada bulan Oktober 1964. melihat Kh. Abd. Karim Jamak tuan gurunya bergabung dengan  Partai Serikat Islam Indonesia (PSII), pengikutnyapun bergabung bersama beliau. Dalam partai Serikat Islam Indonesia Cabang Kerinci, beliau dipercayakan dan diangkat memangku jabatan sebagai wakil ketua seksi Syariah wal Ibadah PSII Cabang Kerinci berdasarkan surat nomor 73/PSII/1966 tanggal 18 Agustus 1966.

Lebih kurang lima tahun, aktifitas beliau dalam PSII kemudian beliau dan pengikut-pengikutnya keluar dari partai tersebut. Pada tahun 1971 tanggal 12 Maret, beliau bersama dengan  Mayor Min Harapat selaku ketua Sekber Golkar Kabupaten Kerinci, didirikan pengajian dibawah asuhan dan pembinaan Kh. Abd Karim Jamak dengan nama Jam’iyyatul Islamiah keluarga besar Sekber Golkar.( 1994 : 3 ).

Dengan demikian resmilah semua anggota pengajian dibawah asuhan Kh. Abd Karim Jamak diseluruh wilayah Republik Indonesia  menggabungkan diri kedalam Sekber Golkar. Berdirinya organisasi baru dibawah pembinaan beliau sendiri, nama beliau semakin dikenali, beliau diundang untuk memberikan pengajian dan tabligh akbar, khususnya dalam wilayah keluarga besar Golkar dan Jam’iyyatul Islamiah. Bagi anggota yang tidak mematuhi kesepakatan tersebut dengan sendirinya bukan anggota Jam’iyyatul Islamiah.

Pada tahun 1980, pimpinan Majlis Dakwah Islamiyah Golkar dengan suratnya tanggal 21 Agustus 1980, mengangkat beliau sebagai Muballigh Majlis Dakwah Islamiyah Golongan Karya.( 1994 : 3 ). Tentu dengan adanya kepercayaan yang diberikan tersebut, beliau semakin aktif menjalankan tugasnya sebagai pendakwah dari satu daerah ke daerah lain. Tidak hanya dari satu desa ke desa lain namun beliau turut pula diundang untuk memberikan pengajian dan dakwah ke negara jiran seperti Malaysia, Singapura dan negara-negara lain. Ketika beliau berkunjung ke negara Arab Saudi beliau sempat diundang oleh kerajaan untuk silaturrahmi, demikian juga di Madinah.



C.     Keistemewaan Kh. Abd. Karim Jamak.


Bukan suatu hal yang berlebihan bila seorang murid atau jamaah menghormati tuan gurunya. Walaupun dimata masyarakat awam hal itu dianggap tabu. Dari ketabuan itulah muncul predeksi-prediksi yang negatif. Sehingga bisa saja lahir ketidak senangan dan kecurigaan, yang pada saat-saat lain muncul tuduhan yang tidak wajar. Seperti anggapan seseorang bahwa gurunya menggunakan ilmu hitam, sihir dan lain sebagainya. Adanya interpretasi yang demikian mungkin saja dikarenakan kecemburuan sosial, setidak-tidaknya mengapa belajar agama kepada orang yang tidak pernah duduk dalam dunia akademik atau  pendidikan formal, itulah yang lumrah ada dimata masyarakat. Sebagai manusia yang diberi akal oleh Allah SWT dan perasaan kemanusiaan tentu segala unsur yang mendatangkan kecurigaan tidak akan pernah mendapatkan jawaban yang pasti jika tidak mengenal, mengetahui, meneliti serta mengkaji secara objektif. Sehingga bila objektifitas berpikir dikedepankan akan lahirlah sikap saling menghormati, dan menghargai pendapat-pendapat orang lain.

Kh. Abd. Karim Jamak memang memiliki beberapa keistemewaan, keistemewaan itu pada mulanya terjadi dan dapat dilihat orang ketika terjadi peperangan melawan penjajah Belanda beliau bersama dengan sembilan rekannya terkepung di sebuah lumbung padi, Belanda terlihat dari tiga penjuru bersenjata lengkap sedangkan kami hanya memiliki enam karbit yang siap untuk diledakkan, namun tak mungkin kami selamat( Kh. Abd. Karim Jamak ), tetapi beliau berserah diri kepada Allah, akhirnya beliau mampu melompati sebuah lumbung padi ( bilik padoi bahasa Kerinci ) dan terus berlari untuk memancing tentara Belanda. Agar rekan yang lain selamat, lalu ketika itu ada yang mengatakan bahwa beliau bisa terbang. Padahal beliau sendiri membantah dan tidak menerima ucapan itu, walaupun kenyataan waktu itu kelihatan beliau bisa melompati lumbung padi yang lumayan tinggi untuk menghindari serangan dari musuh, itu mungkin berkat pertolongan Allah SWT. Karena dalam al-Quran cukup jelas, bila seorang hamba dekat dengan sang Khaliq tentu ia  senantiasa dalam perlindungan-Nya. Meski apapun yang bakal terjadi semua itu telah ada dalam suratan Ilahi, tapi tinggal hambanya yang mengkaji dan mendalami rahasia Ilahi tersebut.(  1995 : Sriwijaya Post, Rabu 19 Juli.)

Disisi intelektualitas Kh. Abd. Karim Jamak juga tergolong manusia yang cerdas, hal itu dibuktikan dengan pemahaman beliau tentang ajaran Islam, yang beliau dapatkan dari orang tua dan datuknya perlu diakui. Sungguhpun beliau tidak memiliki tumpukan ijazah/sartifikat serta gelar kesarjanaan sebagaimana gelaran yang dimiliki oleh intelektual modern, namun pola pikir beliau sempat menghebohkan Majlis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kerinci. Menurut konsep beliau tentang kewujudan Nabi Muhammad SAW sangat berbeda dengan konsep ulama yang lain. Menurut beliau Muhammad SAW :

1.      Muhammad bin Abdullah ( Nabiyyil Ummi ) telah meninggal dunia,      makamnya ada di Madinah.
2.      Muhammad ‘Abdi Rasulullah yang tidak laki-laki dan bukan perempuan tidak binasa. (  1996 : 143 )

Ada perbedaan nyata antara seorang yang namanya manusia dengan kerasulan, alasan Kh. Abd. Karim Jamak tidak terlepas dengan firman Allah SWT dalam kitab suci al-Quran.

مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا (٤٠)



 “ Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki diantara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu “( QS.al-Ahzab : 40 )

                       
            Demikian dalam ayat-ayat lain, seperti dalam surah Ali Imran, ayat 144, surah al-Fath ayat 29 dan surah Muhammad ayat 2. Dalam pemahaman “Rasul” bagi Kh. Abd. Karim Jamak jelas sekali bahwa beliau ingin melihat hakikat risalah yang diwahyukan Allah kepada tiap-tiap nabi dan rasul. Dalam al-Quran sendiri juga dikatakan bila Muhammad SAW wafat apakah kalian kembali berpaling dari hukum Allah? Tentu nampak dengan jelas bahwa yang diikuti oleh manusia adalah ajaran yang dibawakan oleh Rasulullah SAW. Jika manusia menyembah Muhammad apakah bukan musyrik namanya? Hal inilah yang diingini oleh Kh. Abd. Karim Jamak, beliau bukan bermaksud menyesatkan orang akan tetapi banyak orang yang belum dapat melihat dengan mata hati.

            Dalam khutbah beliau tentang “Haluan Orang Muslim”, pada bagian haluan kepada Nabi, beliau menjelaskan ada 4 haluan: pertama, Kasih akan segala Rasul, kedua, Mengikut segala perkataan Rasul, ketiga, Menjauhi segala yang dibenci Rasul dan keempat, Membaca selawat.( T.th : 8 )

            Sepertinya Kh. Abd. Karim Jamak memiliki konsep kenabian yang sangat berbeda dengan yang lain. Padahal beliau tidak pernah sedikitpun mengingkari atau menolak kewujudan Nabi Muhammad SAW. Beliau beriman kepada Rasulullah sebagaimana umat nabi Muhammad SAW yang lain. Atau inilah usaha beliau untuk menandingi ulama-ulama yang pernah tersohor beberapa abad yang lampau. Sehingga kedalaman pengetahuan yang dimiliki belum ditemui atau dijumpai oleh yang lain, dengan demikian akan berbaulah penyesatan, sebagaimana layaknya Abdul Husein al Hallaj dan rekannya, demikian pula Syekh Siti Jenar yang tidak mau tunduk dengan hukum tumenggung atau raja yang memerintah dimasanya. Nash al-Quran yang beliau ketengahkan ternyata bertolak belakang dari pemahaman pemikir lain, mereka beranggapan bahwa ayat tersebut tidak sesuai dengan penafsiran yang sebenarnya, lalu setelah ditanya kembali kepada mereka yang menyalahkan tersebut, merekapun juga   tidak mempunyai alasan yang kuat, lalu bagaimana tafsiran ayat sesungguhnya. Adanya perbedaan penafsiran ayat al-Quran, apakah bisa dijadikan alasan untuk menuduh orang lain menyebarkan kesesatan? Dan dimana pula letak serta kedudukan ayat-ayat  muhkamat dan mutasyabihat. Kesemuanya tercantum dalam al-Quran, untuk dipahami dan diteliti yang  tujuannya tidak akan didapati kecuali bagi orang-orang yang berakal.( QS. Ali Imran: 7 ).

            Dengan adanya tuduhan yang dilontarkan terhadap Kh. Abd. Karim Jamak bahwa beliau mengajak orang ke jalan yang sesat, responnya  bukan berkurang jamaah yang belajar dengan beliau malah sebaliknya. Apalagi perkara ajaran yang beliau kembangkan tersebut sempat pula dimeja hijaukan. Justru dengan persoalan yang demikian menambah kedewasaan dan kematangan beliau, memang mendakwahkan Islam mau tidak mau mesti sabar. Ternyata keistemewaan yang sangat sederhana beliau miliki ialah sabar.

            Menurut Azwar Anas, salah seorang intelektual yang terkemuka, mantan gubernur Sumatera Barat, juga mantan Menteri Perhungan kemudian Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dan juga penasehat Jam’iyyatul Islamiyah mengemukakan bahwa: sangat sulit membuka hati seseorang yang dipenuhi oleh sikap permusuhan, sehingga apapun yang dilakukan oleh orang yang sudah dianggap musuh ( sesat ) maka tidak akan pernah tanpak kebaikan dan kebenaran seseorang itu, maka dengan menanam sifat sabar seperti yang dimiliki oleh Kh. Abd. Karim Jamak, yang senantiasa gigih mendakwahkan Islam terus menjadi ikutan orang sampai saat ini.( 2005 : 22-06 ).

            Uraian singkat tersebut, dapat dipahami bahwa mendakwahkan Islam perlu kesabaran, sabar yang bukan hanya berupa tiori seperti dalam uraian ceramah saja, namun sabar yang dituntut oleh Islam, yakni sabar menerima kritikan, sabar menerima cemoohan, cacian dan penghinaan, dan sabar pula mengembangkan risalah Rasulullah. Sungguh hal tersebut terasa berat namun itulah satu sifat yang diterapkan oleh Rasulullah dalam mengawali dakwahnya.

            Al Maududi, seorang politikus dan ulama besar dari daratan Pakistan dalam bukunya “ Tazkiratud du’atil Islam “ menjelaskan :
“Tidaklah kamu berdakwah dalam arti yang sebenarnya, apabila mengajak  jamaah atau ummat Islam berdebat dengan pidato dan mengadakan polimik dalam tulisan, semuanya itu adalah cara yang tidak sopan dan kurang wajar dalam berdakwah, karena keburukannya lebih besar dari kebaikan yang diharapkan. Adapun cara yang benar dan baik dalam berdakwah atau lainnya, hendaklah kamu memberikan contoh teladan yang baik sebagaimana yang kamu dakwahi”.( 1982 : 41)

Sebagai pendakwah yang membimbing jamaahnya, Kh. Abd. Karim Jamak lebih mempokuskan perhatiannya untuk mengayomi ummat dengan tidak terlibat dalam polimik, beliau berusaha memberikan teladan yang baik kepada murid dan jamaahnya baik tentang ibadah maupun urusan duniawi. Seperti yang diketengahkan oleh Al-Maududi tersebut. Senada dengan penjelasan diatas, Al-Maududi menambahkan lagi, persiapan juru dakwah yakni dengan memiliki sifat sabar. Sifat sabar yang diperlukan yaitu :
1.      Teliti dan tidak tergopoh-gopoh dalam semua tindakan dan bekerja dengan   tekun sampai selesai waktunya.
2.      Tekad yang kuat, yang tidak dapat digoyahkan oleh hambatan rintangan apapun.
3.      Tidak bersikap pesimis dan putus asa dan tetap bekerja kendatipun hasil yang diharapkan belum tercapai, semua ini tidak akan mematahkan semangatnya.
4.      Pendiriannya tidak akan digoyahkan sekalipun di hadapi oleh pelbagai kesulitan dan tetap berusaha sampai tujuan tercapai.
5.      Selalu memelihara keseimbangan antara akal dan emosi, akal tetap sebagai pengendali emosi sekalipun menghadapi persoalan yang cukup membangkitkan emosi, dan tetap menghadapinya dengan tenang dan pikiran yang sehat serta dapat mengendalikan emosi.( 1982 : 47-48 ).

Kh. Abd. Karim Jamak yang kaya dengan cemoohan dan penghinaan ternyata telah menanamkan prinsip-prinsip sabar kepada para jamaahnya, karena bagi beliau motif kesabaran telah diingatkan oleh Allah SWT, dengan firman-Nya:


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (٢٠٠)



“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatanlah kesabaranmu….( QS. Ali Imran : 200 ).

Keistemewaan lain Kh. Abd. Karim Jamak, ialah tutur katanya yang tidak menyakiti orang lain, sepanjang pengajian dan dakwah yang beliau jalani, prinsip dakwahnya selalu mengingatkan tentang lisan( perkataan ). Sebagaimana yang sering beliau sampaikan kepada pengikutnya:

1.      Dekati musuh, mudah-mudahan dia menjadi teman-kawan.
2.      Hampiri orang jahil mudah-mudahan dia taubat kepada Allah dan Rasul, tetapi jangan kamu ikut jahil.
3.      Masuki masyarakat sehingga kamu memperoleh kebenaran. ( Zulhadi : 28-03-2005 ).


Dalam kegiatan dakwahnya banyak pendekatan-pendekatan yang beliau lakukan, tujuannya supaya ajaran Islam dapat diterima oleh lapisan masyarakat, baik dari kelompok awam, intelektual, penguasa dan pengusaha. Tidak ada bedanya kelompok manusia disisi Allah SWT, karena itu dakwahilah semua lapisan dan kelompok tersebut. Dan jangan pula menjadi manusia penjilat, karena disisi manusia sudah kelihatan tidak benar apalagi disisi yang maha kuasa.

Dengan melakukan berbagai pendekatan dakwah yang beliau laksanakan tidak sedikit para muallaf yang berhasil beliau bimbing. Inilah salah satu bentuk kemuliaan yang Allah berikan kepada beliau. Sehingga jamaah yang tergabung dalam satu barisan ini menjadi perhatian yang serius bagi kelompok dan organisasi Islam yang lain.





D. Sebagai Tuan Guru.
           

            Selaku manusia biasa, Kh. Abd. Karim Jamak senantiasa mendalami dan memahami serta mengamalkan ajaran Islam. Aktifitas sehari-hari beliau sebagai guru telah menunjukkan betapa besar harapan dan cita-cita beliau dalam usaha mengembangkan dakwah Islamiahnya. Cita-cita dan harapan itu dirumuskannya didalam satu tujuan yaitu melakukan perubahan dari sikap masyarakat yang kuno, statis dan berlatarbelakang rendah kearah modern, yakni masyarakat yang mengamalkan Islam secara kaffah.

            Kehati-hatian beliau dalam menyampaikan materi dakwah merupakan satu hal yang selalu diwaspadai. Karena beliau cukup menyadari bahwa bila salah dalam binaan dan bimbingan, maka resiko yang ditanggung bukan saja terhadap manusia melainkan juga kepada Allah SWT.

            Keupayaan beliau mengajar jamaahnya kepada pemahaman yang benar seperti yang dituntut Islam jauh dari kesalahan bersih dalam syariah benar dalam akidah yang benar-benar murni dari sumbernya yang asli yakni kitab Allah ( al-Quran ) dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Berkaitan dengan itu beliau menyatakan “ Antara manusia dan al-Quran tidak dapat dipisahkan, manusia diciptakan untuk ber-al-Quran dan al-Quran dibuat untuk manusia. Al-Quran tanpa manusia tidak ada gunanya dan manusia tanpa al-Quran tidak ada nilainya.”( T.th. Materi Pengajian. 1 )

            Al-Quran yang merupakan kitab suci ummat Islam yang diwahyukan kepada nabi Muhammad SAW untuk menjadi pedoman hidup bagi manusia. Inilah sumber dan rujukan Kh. Abd. Karim Jamak, dalam mengasuh para pengikutnya. Beliau tidak menginginkan jamaahnya mengupas ajaran Islam yang tidak bersumberkan dari al-Quran. Sebagaimana yang telah dijelaskan Allah SWT :



وَاتَّبِعُوا أَحْسَنَ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ مِنْ رَبِّكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ بَغْتَةً وَأَنْتُمْ لا تَشْعُرُونَ (٥٥)



“Dan hendaklah kamu sekalian menurut sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepada kamu dari Tuhanmu sebelum datang kepadamu siksa dengan mendadak, padahal kamu sekalian tidak sadar”( QS. Az-Zumar : 55 )

Juga dalam ayat-ayat yang lain, seperti surah al-A’raf ayat 3, al-An’am ayat 155, al-Ankabut ayat 51 dan Thaha ayat 10-11.

            Dengan ayat ini cukup dipahami, bahwa sesungguhnya al-Quran itu sudah cukup sebagai pedoman tentang segala keperluan manusia, baik tentang lahir maupun bathin. Mulai dari cara manusia bertauhid, cara beribadah dan bergaul sesama manusia dan alam sekitarnya. Oleh sebab itu menurut Kh. Abd. Karim Jamak, “Melihat kepada fitrahnya manusia memerlukan al-Quran, jika manusia meninggalkan al-Quran, berarti keluar dari fitrah berarti sama dengan sampah yang tidak berguna sama sekali”( T.th. Materi Pengajian : 2 )

            Berbicara mengenai al-Quran Kh. Abd. Karim Jamak begitu ekstrim mengupas tentang kandungan dan isi dari al-Quran, sehingga pada kesempatan lain beliau menjelaskan kepada jamaahnya, bahwa bukan manusia namanya bila mereka tidak percaya ataupun yakin kepada al-Quran. Jikalau percaya dan yakin dengan al-Quran jadikan pedoman dan sebagai dasar aturan hidup( T.th. Materi Pengajian : 2 ).
Beliau menekankan bahwa bagian normatif dan tidak bisa diubah dari warisan muslim terdiri dari dari prinsip-prinsip yang terkandung dalam al-Quran dan Sunnah, dan tidak ada yang lain dari itu.

            Disamping al-Quran yang menjadi pedoman ummat, adalagi sesuatu yang sangat beliau tantang dengan keras terhadap sikap yang menganggap Islam hanya sebagai hubungan pribadi manusia dengan Tuhan atau hanya satu doktrin metafisik atau satu kelompok upacara saja. (  Irwan Kulub : 2004, 20-11 ). Sebagai tuan guru Kh. Abd. Karim Jamak mencoba menguak berbagai bidang aspek, perjuangan itu dimaksudkan untuk mengembangkan sayab dakwah Islam, terutama di Kerinci sendiri. Beliau sanggup mendirikan sebuah mesjid dan dilengkapi dengan asrama, bila ada jamaah yang datang dari jauh apalagi yang datang dari luar daerah termasuk dari luar negeri. Disegi ekonomi beliau telah mendirikan berbagai bidang usaha dengan tujuan untuk meningkatkan penghasilan atau pendapatan  dengan menyediakan lapangan kerja. Lapangan kerja tersebut bukan pula di khususkan bagi anggota Jam’iyyatul Islamiah saja, tetapi juga masyarakat yang mempunyai keahlian. Ini menunjukkan keprihatinan beliau tentang kebutuhan sesama manusia. Apa jadinya bila ummat mati kelaparan sementara tuan gurunya kekenyangan.

            Islam baginya merupakan sistem dan akidah mengenai hidup dan kehidupan manusia berdasarkan bukti-bukti nyata. Islam adalah satu-satunya sistem hidup yang mampu menampung segala kebutuhan hidup manusia, baik bersifat materil maupun spritual, jasmani dan rohani, dunia dan akherat. Oleh sebab itu Islam memerlukan orang-orang yang ikhlas, yang berkemauan keras yang mampu memegang kondisi masa, serta dapat menjelas sejarah keberadaan dan kejayaan Islam.

            Melihat kemampuan dan daya gerak Kh. Abd Karim Jamak, beliau tergolong pula kelompok guru yang profesional, meskipun tidak mudah untuk menentukan bahwa seseorang itu dapat dikatakan profesional atau tidak. Sebab menurut Piter Salim profesional itu adalah ahli atau pakar tentang sesuatu.(  1997 : 1499 ). Dengan adanya pengertian tentang profesional ini, dengan mudah pula untuk menentukan dimana letak profesionalnya Kh. Abd. Karim Jamak. Bagi penulis, ahli atau pakar tersebut dapat dipisahkan dalam bentuk yang sempit dan bentuk yang luas. Dalam arti sempit  mungkin dapat dikatakan bahwa lapangan atau garapan dalam kegiatan dakwahnya hanya melalui mimbar atau dari mesjid ke mesjid. Sedangkan dalam arti yang luas dapat dikatakan, bahwa lapangan dan garapan dakwahnya menerobos berbagai aspek. Kombinasi seperti ini dapat dikatakan bahwa seseorang itu merupakan guru atau da’i yang profesional.


            Kh. Abd. Karim Jamak yang tergolong dalam barisan guru dan da’i  yang profesional, karena ia tidak saja memberikan dakwah dan pengajiannya dengan berceramah, pidato dan lain-lain. Akan tetapi beliau jauh lebih dari itu, telah menjelaskan bagaimana memahami Islam dengan benar dan mendekatkan diri kepada Allah sesuai dengan keinginan Rasul-Nya. Karenanya beliau senantiasa mengingatkan bahwa Allah lah yang menjadi pelindung, pemelihara dan pemimpin utama kita. Sehingga manusia dapat menghubungkan diri dengan kepribadiannya sebagai pusat ataupun sentral, barulah tercapai hubungan harmonis dengan pelbagai macam individu dan golongan dalam kerangka susunan ummat.
           
            Al-Quran telah menjelaskan tentang masalah ini secara umum dalam sekian banyak ayat dan juga Nabi Muhammad SAW telah membicarakannya dalam pelbagai haditsnya, demikian pula terlukis dalam lembaran sejarah para sahabat, akan ditemui contoh-contoh itu dalam kehidupan masyarakat mereka yang baik. Karena itu manusia sebagai hamba dan ikutan Rasul hendaknya mempelajari tingkah laku yang pernah ditunjuki oleh Rasul dan sahabat-sahabat beliau.

            Pada pertemuannya dengan jamaah, Kh. Abd. Karim Jamak selalu mengingatkan cara-cara, bagaimana langkah untuk memperkokoh hubungan dengan Allah SWT. Disamping itu beliau juga mengajarkan bagaimana cara supaya ibadah yang dikerjakan dapat diterima oleh Allah SWT.

            Bagi beliau cara yang dapat dilakukan agar kita dapat memperkokoh hubungan dengan Allah adalah:

1.      Dengan meyakini bahwa Allah lah Tuhan semesta alam, dan tiada Tuhan selain daripadaNya.
2.      Dengan mempelajari al-Quran dan hadits-hadits sahih dengan mendalami isinya dan membacanya berulang kali.
3.      Senantiasa zikir, dimana dan kapan saja untuk mendekatkan diri kepada Allah.
4.      Menyembah, mematuhi, mengabdi dan mentaati Allah, sebagaimana dalam doa iftitah yang dibaca setiapkali melaksanakan shalat.( T.th. Materi Pengajian. 3 )

Sedangkan tentang ibadah agar dapat diterima oleh Allah, menurut beliau dapat dilakukan dengan cara:
             
1.      Menjaga agar ibadah yang dikerjakan tidak keluar dari waktu yang telah ditentukan.
2.      Menjauhi sikap riya, maksudnya ibadah yang dikerjakan itu bukan karena malu terhadap manusia atau juga supaya disanjung orang.
3.      Ikhlas, yaitu ibadah yang dikerjkan itu bukan karena mengharap pemberian dari Tuhan, tetapi ibadah itu dikerjakan dikarenakan semata-mata perintah-Nya.( Audhal Amli : 2004 : 10-09 )

Dengan memahami materi pengajian yang diajarkan oleh Kh. Abd. Karim Jamak kepada jamaahnya ini, terlihat kemapanan beliau menterjemah ajaran Islam kepada semua orang. Sungguhpun dipihak lain juga masih ada yang tidak mengakui keunggulan dan kelebihan yang beliau miliki ini. Beliau memang pantas mendapatkan gelar “tuan guru”, dikarenakan oleh keberhasilan beliau membimbing, mendidik serta mempersatukan jamaahnya dalam satu organisasi besar yakni “ Jam’iyyatul Islamiyah “. Di kabupaten Kerinci dapat dikatakan hanya dua kelompok organisasi yang terkemuka dibawah asuhan ulama, yakni Syekh H. Mukhtar Abdul Karim di Ambai yang melahirkan” Jami’atul Ihsaniyah”, yang hari ini masih menjadi ikutan banyak orang, walaupun manajemennya tidak seprofesional Jam’iyyatul Islamiah. Namun demikian Jami’atul Ihasniyah lebih memfokuskan kegiatannya dalam bentuk pendidikan. Sehingga pondok yang didirikan menjadi “Pondok Pesantren Jami’atul Ihsaniyah”. Anggota pengajiannya hanya pada golongan awam yang datang untuk mengaji seperti yang diadakan di surau-surau. Jadi polanya lebih klasik dan statis ketimbang Jami’iyyatul Islamiyah yang dinamis  dan aktif, kegiatan pengajian tidak hanya di DPP ( Dewan Pimpinan Pusat ) tetapi juga di Wilayah, Daerah, Cabang dan Ranting. Penceramahnya tidak hanya dari ulama-ulama yang ada dalam Jam’iyyatul Islamiyah, namun juga ulama-ulama luar yang sengaja diundang untuk memberikan pengajian, bentuk pengajian yang diadakan diserahkan kepada ulama dan ustaz yang bersangkutan, sehingga ada dalam bentuk ceramah, seminar dan tanya jawab.

22 komentar:

Salam untuk saudara yang telah mengagungkan KH. Karim Djamak, coba anda teliti lagi Asbabun Nuzul dari sebuah ayat, sehingga anda menafsirkan ayat tersebut. Surat Al-Ahzab ayat 40 itu adalah jawaban Allah atas Peristiwa anak angkat Rasululluah yang menggunakan bin Muhammad pada namanya, makanya ayat itu turun...ahli tafsir Indonesia sekaliber DR. Quraish Shihab saja tidak menafsirkan ayat itu begitu,,, jadi belajar lagi ya..jelas itu SESAT.

Asa. Bapak Musthofa Umar Yth, Anda telah memakai baju Tuhan, sekiranya anda membaca Q.s. AL-Nahl:125 bahwa Tuhanmu yang lebih tahu orang sesat dari jalan-Nya dan Dia yg lebih tahu siapa yg mendapat petunjuk. Sekiranya Anda belajar tafsir Anda akan tahu bahwa Kupasan tafsir itu hny rangkaian hrf pd susunan teks. Tafsir sifatnya hanya mencari, tafsir tidak bs dipegangi secara mutlak. Pengajarannyg baik itu adlh dengan ilmu hikmah Q.s. 16:124; 2:151. Pngthuan yg hanya disandarkan pada Diah centris akan menolak bhw hikmah itu hrs bersumber langsung dr Rasul. Supaya tdk panjang Lebar, orang yg menyesatkan org lain dia telah sombong krn telah memakai bajunTuhan, dan krnnya dialah yg pasti sesat lebih dahulu.
Ttd.
Dr. H. Syarif Satimen, MA
Dosen Tafsir STAIN Pontianak

Dear All.
Kalaulah diantara kita banyak yang tahu dan pernah mengikuti pengajian Buya Kh. Abd. Karim Jamak tentulah paham dengan apa yang ditulis oleh Pak Ahmad Zuhdi, MA.
Semoga saja saudara-saudara ku yang Islam berkesempatan untuk mendengarkan pengajian di Jam’iyyatul Islamiah (JMI)sehingga jelas dan teranglah semuanya...Amin.

Jika dua perbedaan berseteru,ambillah kebaikan didalamnya dengan menyerahkan sgala kbenaran datangnya dari allah,tinggalkan keragu2an,mengalah dalam keyakinan itu jauh lebih baik,dan bersegerahlah berbuat baik jika telah selesai maka kerjakanlah urusan duniamu yg lain,tidak ada jalan kebenaran yg kalian temukan yg berakhir damai jika kedua2nya bermusuhan.dan syariatnya jgn lupa berdoalah ihdinasshiratalmustaqin ....berilah kami petunjuk ke jalan yg lurus..bukan jln orang2 yng sesat.

kepada bpk musthopa umar. sebelum anda mengatakan sesuatu salah atau sesat. nilai dulu apakah diri anda sudah paham betul dengan al quran sendiri. tampa menumpang kepahaman kepada ahli tafsir atau ahli hadis. yang mana pendapat mereka sendiri tentang penafsirannya terhadap sesuatu hadis atau ayat tidak menyakini seratus persen tentang tafsir itu karna itu datang dari akal pikir manusia tidak datang dari pada allah dan rasul.
rizal basri

padang

Saya sangat setuju sekali dengan komen dan pendapat dari Bpk.Dr. H. Syarif Satimen, MA, hanya Allah yang bisa memutuskan seseorang salah/benar.

semuanya hanya teory. prakteknya nol besar...
seperti tong kosong nyaring bunyinya.

kecil-kecil pandai menyanyi..
kecil-kecil pandai menyanyi..
jangan lupa pergi mengaji..
jangan lupa pergi mengaji..

Ass... untuk pak mustofa umar ... jika saya boleh saran : lebih baik dan paling baik anda harus mengikuti pengajian Jam'iyatul islamiyah terlebih dahulu maka anda akan tahu .
trims. wass

apa yg kalian ktahui saat ini hnya sedikit, pemimpin yg barui sudah terlahir kembali.. masuklah lah kesalahj satu tiang yg ada didalam, dan lihatlah cahaya yg terang..

Tak Kenal Maka Tak Sayang. Makanya Jangan Suka Menghina Orang .!!!!! ()Lihat Lihat Saja Dengar Dengar Saja...() Jangan lah Usil () Koreksilah Dirimu Sebelum Mengoreksi Orang () Karena Belum Tentu Pribadi Paling Sempurna () Maka Jangan Jahil Jangan Usil Diantara Kita () wslm @rizahidayat9 @bali64980 @doabali64980doa () bali64980@gmail.com () puasamencapaitaqwa@yahoo.com () Salam IndonesiaRaya

Saya Mengkaji 1988 () Hanya Cucuran Air Mata Jadi Saksi Bertemu Ayahanda Buya Kiai H Abdul Karim Jamak + Sekjen Dr H Aswin Rose (Anak One Terandam Pandang) ketika itu ,,,Akses Menuju Kerinci Serius Extra Hati 2 Jalan Longsor Musim Hujan
,,,Alhamdulillah Selamat PP Jakarta Kerinci SP Jambi ***Saya Setia Lahir Bathin JM
Cikunir. Mulai Bangka >Ampera >Pondok Gede Roda Kencana >Cikunir Bks..
In Memorial **Bpk Ketua Yg 4**** Abdul Halim *** Sopian SA ***Sutadi ****Dr H Aswin Rose () PT JM () Sekarang
.Perjuangan JM Belum Berakhir Sampai Hari Kiamat () ALLAHUAKBAR, ALLAHUAKBAR, ALLAHUAKBAR

1983 Pindah Ke JakTim Aneka Elok Blok G1/22 Cakung Suzuki Penggilingan() Dpn Sutet () Rumah Perjuangan Asal Usul Bertemu Ayahanda Datang Ke Rumah Perjuangan Wak Fathoni Mahmud.. Lanjut Sholat Asar Rombongan Ayahanda Di Rumah Bpk Ismail Latief () In MEMORIAL Bpk Yos ,H Didi Arafah., Rasiwan BI, Koeswara BI,, Baedi, Yatno,,, Edi Nawi Palang Merah JM/DKK .wslm @rizahidayat9 @bali64980 @doabali64980doa () bali64980@gmail.com

Masterchrysler64980 () Metaphysics64980 ()NineOneDigit () LuckyMagicNumber ()NineNeverDie9 () MAN PROPOSES GOD DISPOSES ()WE MUST HONEST () 143280-6390=~~~~~~()143820-6930=~~~???????
134280-6930=~~~~~~~()134280-69300=~~~~~~~?????
Regards ()bali64980@gmail.com

ALAM TERKEMBANG,,MENJADI GURU,,, ALAM TERKEMBANG,, MENJADI GURU,,
ALAM TERKEMBANG,,MENJADI GURU,,
METAPHYSICS64980, NINEONEDIGIT,, NINENEVERDIE9,,,LUCKYMAGICNUMBER,,, SYAHADAT SEHARI LIMA WAKTU ADA BERAPAKAH SILAHKAN DIHITUNG TELITI SEKSAMA JUJUR BENAR IKHLAS,,, SEMBILANKALI SYAHADAT KITA LIMA WAKTU DALAM SHOLAT WAJIB ,,,Wasalam

LOBANG DIBADAN KITA ADA SEMBILAN ****
Kepala*****=7******
Bawah*****=2******
LOBANG***=9*******
ITULAH METAPHYSICS64980,, DIBALIK KEBODOHAN MANUSIA PASTI ADA ILMU METAPHYSICS64980,,,, ,,,,,()PENDIDIKAN AKADEMI YANG DIBANGGAKAN SELEMBAR IJAZAH,,, SEDERET TITEL PANGKAT TRAH,,, METAPHYSICS64980 TIDAK MENGENAL IJAZAH,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,HANYA MENGENAL SEMBILAN,,,,,,,, ,,,,,,,,,,,,,TIDAK MENGENAL IJAZAH,,,,,,, APAKAH ANDA SADAR LOBANG TUBUH ANDA JUMLAHNYA SEMBILAN??? ??? ???

SEMBILAN SEMPURNALAH LOBANG TUBUH KITA *********SEMBILAN DOA LOBANG KEMATIANKITA **************JANGANLAH SEMBILAN LOBANG TUBUH KITA DIKUASI EVILDEVIL STOP IT DANGER *********PENYEBAB TERJADINYA PERANG YANG MEMBUAT RAKYATNYA SENGSARA,,,,,,,,, ,,,,,,,,,LOBANGSEMBILAN DIKUASAI EVILDEVIL ()JinIblisSetan()JIS() Waspadalah yang ada pada tubuh kita HNDS
*****
Ringan pada lafaz,,,,,Berat pada perbuatan ()TIMBANGAN

Pasti Mereke tidak tau lah karna mereka bukan anak asuh JMI... Dan bukan qadar nya juga.
Jadi percuma,.. Selamatkan diri sendiri aja dulu.

Saya dari NTB...jauh di mata dekat di hati. Hehe

Pasti Mereke tidak tau lah karna mereka bukan anak asuh JMI... Dan bukan qadar nya juga.
Jadi percuma,.. Selamatkan diri sendiri aja dulu.

Saya dari NTB...jauh di mata dekat di hati. Hehe

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

saya setuju dengan bapak dr.syarif satimen

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites