Jumat, 12 Agustus 2011

Kata Pengantar
DR. Y. Sonafist, M.Ag
Ketua STAIN Kerinci.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dalam konteks pembangunan suatu bangsa, pembangunan sumber daya manusia memiliki peran yang sangat strategis di tengah-tengah pembangunan sumber daya lain. Berkaitan dengan SDM, pembangunan pendidikan perlu mendapat prioritas dari semua aspek pembangunan yang dilakukan oleh Negara atau bangsa. Dalam rangka pembangunan SDM, pendidikan itu harus bermutu. Mutu yang disertai dengan pembangunan akhlak mulia.
Untuk mensinergikan keinginan dan harapan besar pendidikan, tentu tidak terlepas dari pembinaan akhlak. Pembinaan akhlak bagi setiap muslim adalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan terus menerus. Baik dengan cara melalui pembinaan orang lain maupun pembinaan diri sendiri tanpa harus dituntun orang lain. Hidup di tengah krisis kehidupan sekarang ini, pembinaan akhlak memang harus lebih gencar dilakukan. Banyak ilmuwan yang mengatakan bahwa berbagai kerusakan dan kejahatan yang terlah terjadi sampai saat ini akibat manusia tidak lagi memegang dan mengamalkan akhlak yang baik. Kapitalisme dan hedonisme yang menginvasi kawasan muslim betul-betul telah berdampak buruk. Ditambah lagi kurangnya perhatian masyarakat Islam sendiri terhadap pendidikan atau pembinaan akhlak.
Akhlak adalah cermin tingkah laku manusia. Akhlak menjadi standar kelayakan manusia untuk mendapatkan kemuliaan di sisi Allah SWT. Akhlak mulia adalah anugerah terindah yang diberikan Allah SWT kepada para hamba-Nya. Manusia yang berakhlak mulia ibarat mutiara yang bersinar dalam kegelapan. Ia bak pohon yang tumbuh dan berbuah, kemudian buahnya dapat bermanfaat bagi yang memakannya. Akhlak juga diibaratkan sebagai air yang jernih dan suci, yang bisa menyucikan dan memberi banyak manfaat bagi makhluk hidup. Bahkan, dalam konteks yang lebih luas, akhlak memiliki peranan penting dalam terciptanya sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif.Akhlak menjadi ikon determinan dalam proses kemajuan bangsa, negara, dan agama. Oleh karena itu, upaya pembinaan akhlak mulia adalah suatu keniscayaan yang harus terus dilakukan, kapan saja dan di mana saja.
Tingkah laku seseorang yang diukur dengan norma yang dianut menentukan nilai kepribadian orang tersebut. Ciri dari kepribadian adalah lahirnya sifat-sifat maupun perbuatan-perbuatan yang baik (terpuji), dan sifat atau perbuatan tersebut dapat dibentuk walaupun menumbuhkan waktu yang cukup lama. Tumbuhnya sifat atau perbuatan seseorang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain, lingkungan (alam sekitarnya), keluarga, masyarakat dan sebagainya. Tingkah laku seseorang yang diukur dengan norma yang dianut menentukan nilai kepribadian orang tersebut. Ciri dari kepribadian adalah lahirnya sifat-sifat maupun perbuatan-perbuatan yang baik (terpuji), dan sifat atau perbuatan tersebut dapat dibentuk walaupun menumbuhkan waktu yang cukup lama. Tumbuhnya sifat atau perbuatan seseorang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain, lingkungan (alam sekitarnya), keluarga, masyarakat dan sebagainya.
Berhadapan dengan arus pragmatism yang sangat kuat saat ini, tujuan pendidikan yang harus mampu meningkatkan daya pikir dan kepedulian terhadap sesama inilah yang agaknya justru semakin jauh kita tinggalkan. Disinilah perlunya muatan pendidikan karakter dan budaya yang sifatnya tidak hanya teoritik tetapi juga praktik dilakukan. Pahlawan pendidikan Ki Hajar Dewantoro telah memberikan falsafahnya yang sangat dalam maknanya untuk kita: Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Saatnya slogan ini menjadi falsafah yang menjadi ruh pendidikan di Indonesia, menjadi simbolisme pendidikan di Indonesia, menjadi konsep pendidikan moral dan karakter bangsa.
Negara Indonesia merupakan bangsa multietnik dan multikultural. Sampai saat ini, tercatat ada lebih dari 500 etnik yang menggunakan lebih dari 250 bahasa (Suryadinata, 1999). Masing-masing etnik  tidak berdiri sebagai entitas yang tertutup dan independen, tetapi saling berinteraksi satu sama lain dan saling bergantung serta saling memengaruhi satu sama lain. Interaksi sosial yang terbentuk dengan keberagaman ini memerlukan suatu pemahaman lintas budaya dan rasa percaya pada setiap pihak yang terlibat dalam interaksi itu. Hal ini  merupakan modal sosial bagi terbentuknya suatu hubungan antar etnik dan antar budaya yang sehat, sejahtera, dan maju.
Negara Republik Indonesia, memiliki sesanti Bhineka Tunggal Ika sebagai sum-sum untuk menyatukan keberagaman bangsa Indonesia, berarti sebenarnya kita juga mampu menunggalkan karakter pendidikan baik secara nasional maupun lokal, misalnya dengan mengedepankan moral, rasa kebersamaan, gotong royong dan kecintaan terhadap lingkungan yang terbingkai dalam pluralisme. Itu artinya pendidikan tidak hanya memberikan bekal pengetahuan dan kepandaian otak semata, namun juga harus mampu memberikan bekal untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat.
Kepada saudara Ahmad Zuhdi, MA dan ibu Dede Rohaniawati, M.Pd, saya mengucapkan selamat dan terima kasih, dan kepada pembaca saya himbau agar kita semakin membumikan konsep dan nilai-nilai Islam dalam prilaku kita sehari-hari sehingga bermanfaat bagi bangsa dan Negara kita yang saat ini sedang menuju tinggal landas. Penghargaan kepda nilai-nilai luhur bangsa, agama dan etika (akhlak mulia) sangat di perlukan saat bangsa kita sedang membangun dan memasuki era globalisasi yang sangat kompetitif ini.
Untuk itu kita sangat berharap adanya Kurikulum Terpadu. Sehinga mampu Membuat pendidikan karakter dengan akhlak mulia  bagian integral dari kurikulum di semua tingkatan kelas. Mengambil sifat-sifat dari pengalaman yang telah ada. Pilihan dalam menghubungkan dan menyatukan persepsi mereka menerima pengetahuan sebagai bekal dan persiapan masa depan mereka. Mengembangkan metode yang lebih cocok dan sesuai dengan tuntutan zaman yang bernuansakan agama.

                                                         Sungai Penuh, ..... Agustus 2011

                                                         DR. Y. Sonafist, M.Ag.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites