Rabu, 26 Januari 2011

MENDEWASAKAN UMAT DENGAN ILMU BERDASARKAN AL-QURAN DAN HADIST

A. Pentingnya Ilmu.

Salah seorang ilmuan Barat, Karl Pearson mengemukakan bahwa, ilmu pengetahuan adalah sekalian kegiatan yang progresif, yang dilakukan orang menurut metode tertentu, dengan maksud hendak mencapai keterangan yang lengkap tentang alam semesta dan yang melukiskan lapangan yang seluas-luasnya dengan kata yang sedikit-dikitnya.

Islam yang merupakan ajaran agama yang sempurna, kemampuannya dapat tergambar dalam keutuhan inti ajarannya, yakni; Islam, iman dan ihksan. Ketiga inti ajaran Islam itu terintegrasi dalam sebuah system ajaran yang lebih dikenal dengan Dinul Islam. Iman, ilmu dan amal merupakan satu kesatuan yang utuh, tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain.

Peran ilmu dalam Islam adalah bagaimana membuka wawasan (minda) umat yang terkongkong oleh satu dogma, tanpa didasari oleh Pengetahuan yang benar. Karena ajaran Islam tidak akan dapat diserap tanpa perjuangan dan usaha untuk mendalami melalui petunjuk yang jelas dari al-Quran dan hadits. Surga yang dijanjikan oleh Allah untuk hamba-hambanya juga di dapat dengan jalan yang benar dan ilmu yang benar.
Sabda Nabi Muhammad SAW:

عَنِ اِبْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ اَلصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى اَلْبِرِّ وَإِنَّ اَلْبِرَّ يَهْدِي إِلَى اَلْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ اَلرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى اَلصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اَللَّهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ اَلْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى اَلْفُجُورِ وَإِنَّ اَلْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى اَلنَّارِ وَمَا يَزَالُ اَلرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى اَلْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اَللَّهِ كَذَّابًا ) مُتَّفَقٌ عَلَيْه

“Dari Ibnu Mas'ud Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Hendaklah kalian selalu melakukan kebenaran karena kebenaran akan menuntun kepada kebaikan dan kebaikan itu menuntun ke surga. Jika seseorang selalu berbuat benar dan bersungguh dengan kebenaran ia akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang sangat benar. Jauhkanlah dirimu dari bohong karena bohong akan menuntun kepada kedurhakaan dan durhaka itu menuntun ke neraka. Jika seseorang selalu bohong dan bersungguh-sungguh dengan kebohongan ia akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang sangat pembohong." Muttafaq Alaihi. “
Ilmu pengetahuan adalah hasil usaha manusia dengan kekuatan akal budinya untuk memahami:
a. kenyataan alam semesta,
b. struktur alam semesta,
c. hukum yang berlaku di alam semesta.
Kemudian dengan metode tertentu maka pemahamannya termaksud di-sistema-kan. Karena itu, ilmu pengetahuan pada garis besarnya terbagai atas tiga bagian, yaitu:
(1) Natural Sciences, (ilmu-ilmu kealaman), terdiri dari; a) Kimia, b) Fisika, c) Matematika, d)Biologi, e) Antropologi-Fisik, f) Astronomi, dls.
(2) Social Sciences, (ilmu-ilmu kemasyarakatan), terdiri dari; a) Sosiologi, b) Antropologi Budaya/Sosial, c) Psikologi Sosial, d) Ilmu Bumi Sosial, e) Ilmu Hukum, f) Ilmu Sejarah, g) Ilmu Ekonomi, h) Ilmu Publisistik-Jurnalistik, dls
(3) Humaniora, Humanities Studies, (ilmu-ilmu kemanusiaan), terdiri dari; a) Ilmu Jiwa Umum, b) Ilmu Filsafat, c) Ilmu Agama, d) Ilmu Bahasa, e) Ilmu Kesenian, dls.
Dari paparan diatas, jelas bahwa banyak sekali tugas umat Islam untuk memahami apa yang belum ketahui, meskipun ilmu tersebut tidak harus diperoleh di sekolah/kampus, yang penting umat Islam tetap mengedepankan agar umatnya tidak ketinggalam dengan yang lain.

B. Islam dan Kewajiban Berilmu.
Kebanyakan manusia lebih cendrung menerima apa yang telah ada, apakah dalam bentuk amal maupun dalam ibadah. Mereka beranggapan apa yang selama ini dikerjakan merupakan titipan orang-orang terdahulu, yang tidak mungkin salah. Kesimpulan yang sedemikian ini ternyata menjebak umat Islam sendiri melakukan kesalahan, disebabkan oleh mereka tidak siap memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut.
Seakan agama ini lebih mengutamakan ajaran perasaan ketimbang wahyu Allah. Padahal ajaran Islam adalah ajaran yang mempunyai pedoman dan petunjuk yang jelas, ia bukan karya manusia melainkan ajaran langit yang diwahyu Allah pada Nabi-Nya Muhammad SAW. Sehingga Nabi sendiri menjelaskan bahwa agama Islam adalah agama yang sangat lengkap dan sempurna, sebagaimana dalam sabda beliau:

َوَعَنْ تَمِيمٍ الدَّارِيِّ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ صلى الله عليه وسلم
( اَلدِّينُ اَلنَّصِيحَةُ ثَلَاثًا قُلْنَا: لِمَنْ يَا رَسُولَ اَللَّهِ؟ قَالَ: لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُولِهِ وَلِأَئِمَّةِ اَلْمُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ ) أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ
Dari Tamim al-Daary Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Agama adalah petunjuk (bagi manusia)" -Beliau mengulangi tiga kali-. Kami bertanya: Untuk siapa wahai Rasulullah؟. Beliau bersabda: "(Petunjuk manusia) untuk berbuat baik kepada Allah Kitab-Nya Rasul-Nya para pemimpin kaum muslimin dan kepada umat islam pada umumnya." Riwayat Muslim
Kesulitan dakwah hari ini adalah, mendakwahi manusia yang masih tetap mempertahankan budaya/tradisi yang sudah mendarah daging dan melekat dalam tatanan kehidupan sehari-hari. Walaupun dia juga seorang muslim.
Peristiwa seperti ini, juga yang pernah dialami Rasulullah SAW ketika meyakinkan Islam sebagai agama tauhid pada kaum Bani Khaza’ah. Kelompok manyoritas yang pernah berkuasa atas ka’bah selama lebih kurang 300 tahun. Dan ada juga yang mengatakan sampai 500 tahun. Karena kekuasaan itu tidak dilandasi dengan ilmu yang benar, maka mereka pula yang pertama kali menaruh berhala-berhala di Ka’bah, dan menjadi kaum penyembah berhala pertama di Hijaz, yang di motori oleh pemimpin mereka Amru ibn Luhay.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites